Rabu, 03 Juli 2013

Penyaluran BLSM di Depok Amburadul, BPS Depok Pake Data Lama..


Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang menjadi sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai tidak tepat sasaran. Bagian Neraca Wilayah dan Analisis (Nerwilis) Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, Bambang Pamungkas membenarkan bahwa data yang digunakan adalah data tahun 2011.
“Memang kita sudah tahu bahwa data dari pusat menggunakan data tahun 2011. Namun, arahan dari Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) agar ada komunikasi dan koordinasi dengan tokoh masyarakat,” terang Bambang dalam  seminar “BLSM Dari Mana dan Untuk Siapa?” yang digelar oleh ormas GP Ansor Depok, di Balai Tirta, Sawangan, Depok, Selasa (2/7).
Ia menambahkan, bahwa belum tepatnya sasaran BLSM karena Standar Operasional dan Prosedur (SOP) tidak dijalankan dengan baik. Selain itu, pihaknya juga sempat meminta penundaan dua hari sebelum didistribusikan.
Meski begitu, lanjut Bambang, masyarakat bisa mengadukan permasalahan BLSM ini ke posko pengaduan di tingkat kelurahan.  ”Sebaiknya dibentuk posko pengaduan BLSM di tingkat kelurahan. Selain itu, bagi yang belum tercover sebagai penerima BLSM, kita akan dorong Wali Kota membenahi dan memperbaikinya,” ucapnya.
Sementara itu, ketua GP Ansor Depok Abdul Kodir mengatakan, banyak masyarakat yang tergolong miskin yang tidak mendapat BLSM, bahkan, banyak juga yang salah sasaran. Untuk itu, dirinya berharap agar masyarakat yang belum mendapatkan bantuan bisa tertangani.
“Memang sejak awal kita kurang sepakat dengan program pemberian ini. Ketika bantuan didistribusikan dan tak tepat sasaran ini yang jadi masalah,” ucapnya.
Menurut Kodir, seharusnya dalam pendistribusian BLSM melibatkan tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
“Kalau sudah seperti ini, ya kita minta ini diperbaiki. Selain itu, mengenai data harus menggunakan yang terbaru. Yang lebih penting lagi, dalam pendataan dan distribusi ini melibatkan RT/RW,” tandas Kodir
(depokklik)

0 komentar:

Posting Komentar