Jumat, 19 Juli 2013

Kisah : Ustadz Yusuf Nada Menceritakan Kenangannya di Bawah Kekuasaan Diktator Militer Mesir



Mereka menangkap ulama terkenal Muhammad al Qaraqushy yang sudah berumur 80 tahun. Pada waktu itu kondisi kesehatannya lagi tidak baik.

Penjaga penjara memukulinya dengan cambuk dari arah belakang, lalu mereka bertanya kepada beliau siapa yang telah mencambuknya. Bagaimanapun jawaban beliau tetap saja mereka menganggapnya salah. Kemudian mereka mencambukinya lagi.

Syekh al Qaraqushy selalu mendo'akan setiap orang yang mencabukinya dengan do'a: "Semoga Allah selalu memberi kesehatan kepamu wahai ananda".

Saat itu aku tidak memintanya supaya marah...Akan tetapi aku hanya meminta darinya supaya mendo'akan tentara yang memukulinya agar tangannya jadi lumpuh atau patah.

Lalu beliau berkata kepadaku: Apa manfaatnya bagiku bila tangannya menjadi lumpuh atau patah? Apakah kamu lupa ayat al Qur'an tentang memaafkan? Boleh jadi Allah memberikan kebaikan kepadanya hingga ia bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk kemanusiaan dan Islam.

Salah seorang di antara kami pasti gila, kalau bukan beliau, aku yang gila.

Syekh al Qarqushy betul-betul seorang yang jauh lebih bersih hatinya dari padaku. Kejadian itu merupakan pelajaran yang tidak akan pernah terlupakan.

Bagi yang belum kenal Ikhwanul Muslimin inilah mereka Ikhwanul Muslimin itu. Bukan seperti yg dituduhkan oleh orang-orang liberal, sekuler, yahudi, kristian, syiah sbg pembrontak, teroris, pembangkang, haus kekuasaan, ektrim  Allahu Al Musta'aan

0 komentar:

Posting Komentar