Selasa, 09 Juli 2013

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Meningkat, Alhamdulillah


Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Barat dan Banten, Dian Ediana Rae, mengatakan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat meningkat di awal triwulan 2013. "Meningkat dari 5,5 persen menjadi 5,9 persen" kata Dian pada Kamis, 30 Mei 2013.

Pertumbuhan itu disebabkan oleh solidnya permintaan domestik dan membaiknya prospek permintaan ekspor. Sementara kinerja perbankan di Jawa Barat juga mengalamai perkembangan yang positif. "Perbankan di Jawa Barat, mengalami peningkatan pertumbuhan kredit dengan resiko kredit yang semakin turun," ujar Dian.

Pertumbuhan penyaluran kredit meningkat sebesar 27,6 persen atau  Rp 215,03 triliun dengan NPL (Non Performing Loans) atau resiko kredit hanya 2,86 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 17,65 persen atau mejadi Rp 253,87 triliun.

Perkembangan itu menunjukan peningkatan LDR (Loan to Deposit Ratio) pada kinerja intermidasi perbankan Jawa Barat dari 83,10 persen menjadi 84,70 persen.

Berdasarkan pertumbuhan itu, BI Jabar ingin meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jawa Barat melalui pemetaan di tiap daerah di Jawa Barat berdasarkan keunggulannya masing-masing. "Bandung, Bekasi dan Bogor menjadi pusat penyalur kredit UMKM" kata Dian. 

Diq menambahkan, Aset Bank Konvensional di Kota Bandung mencapai Rp 156,77 triliun, Kota Bekasi Rp 36,07 triliun dan Bogor  Rp 31,27 triliun. UMKM unggulan di Kota Bandung, meliputi usaha pada kacang tanah, budidaya ikan hias, pakaian jadi, wisata religi, bimbingan belajar, dan angkutan kota. 

Kota Bekasi unggul pada UMKM jagung, cabe, rambutan, ayam buras, budidaya ikan kolam, mebel, minimarket, kursus dan bahasa inggris. Seeqngkqn  UMKM Kota Bogor unggul pada usaha jambu, budidaya sapi perah, konveksi, restoran, kuliner dan reparasi motor. 

Penetapan komoditi unggulan ini didasari oleh beberapa hal, antara lain: pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk.

Namun, Dian mengeluhkan kendala yang akan dihadapi oleh BI dalam UMKM ini. Menurut dia, perlu kebijakan yang mampu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi UMKM.  Jika semua memainkan peran UMKM secara maksimal, maka akan menjadi loncatan yang luar biasa bagi Jawa Barat.  Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah UMKM yang mencapai 8,7 juta usaha itu dapat menyerap hampir 14 ribu pekerja.(tmp)

0 komentar:

Posting Komentar