
Beliau
senin-jumat selesai berdagang tidur dimasjid terminal Depok membawa
perlengkapan pakaian secukupnya yg terlihat lusuh. Setiap malam minggu
jam 20.00 pulang kerumah naik angkot 02 lanjut naik kereta turun di
stasiun Bogor kemudian naik angkot lagi.
Beliau hanya tinggal berdua degan
istrinya di rumah, anak-anak mereka sdh tinggal berjauhan. Mungkin sisa uang
hasil berdagang sedikit yang dibawa pulang karena kebutuhan harian
saat ini semakin tinggi.
Semangat beliau dalam mencari nafkah patut diancungi dengan tidak menjadi pengemis "tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah" itu prinsip hidupnya. Beliau terlihat rajin sholat berjamaah dimasjid bahrul ulum. Ilmu enterprener, semangat dan kesabarannya bisa menjadi contoh kita semua (sugeng)
0 komentar:
Posting Komentar