Tempo
agaknya sangat suka memberitakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
akhir-akhir ini. Selama Februari 2013, tiga dari empat edisi majalah
Tempo mengambil isu PKS sebagai headline
Tempo Setelah sukses membuat geger dunia politik ditanah air lewat pemberitaan Yudi Setiawan dan Ahmad Fatonah menyangkut Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq dan memberitakan menghajar habis-habisan Kementan di bawah menteri PKS Suswono. Kalo dilihat dari tujuan pemberitaan untuk menjelekkan PKS danmengkerdilkan di Pemilu 2014 tidak menutup kemungkinan serangan akan terus digulirkan, bisa jadi kemarin mengobok-obok kementan besok atau lusa akan mengobok-obok Menkominfo dan Mensos yang nota bene nya adalah mentri yang berasal dari PKS
Kalo dari sekilas pengamatan kemungkinan besar yang akan dibidik terlebih dahulu Menkominfo, cukup beralasan berita ini akan menjadi seksi karena Tifatul sembiring merupakan mantan Presiden PKS, mudah untuk menaikkan pemberitaan karena masyarakat luas sudah banyak mengetahui siapa Tifatul sembiring dibandingkan Mensos salim Segaf Aljufri.
Disamping bermotif politik pemberitaan Tempo terhadap PKS disisi lain untuk mengangkat oplah penjualan karena penjualan Tempo semakin menurun
Menurut
Konsultan Manajemen Media dan Mahasiswa S3 Ilmu Komunikasi, Muhammad
Rahmad, Tempo sedang mengalami kerugian hingga puluhan milyar rupiah.
Pada laporan keuangan PT. Tempo Inti Media Tbk yang dipublikasikan EMIS (Emerging Markets Information Service) menyebutkan perusahaan mengalami kerugian. Pada bisnis kuartal 1 (Jan-Mar 2012), PT. Tempo Inti Media Tbk mengalami kerugian bersih Rp. 1,4 Milyar. Secara kumulatif pada kuartal 2 (Jan-Juni 2012), total kerugian bersih PT. Tempo Inti Media Tbk menjadi Rp. 8,5 Milyar. EMIS belum mempublikasikan data keseluruhan PT. Tempo Inti Media Tbk untuk tahun 2012,tulis Pemerhati perkembangan sosial dan politik itu di kompasiana.
Pada laporan keuangan PT. Tempo Inti Media Tbk yang dipublikasikan EMIS (Emerging Markets Information Service) menyebutkan perusahaan mengalami kerugian. Pada bisnis kuartal 1 (Jan-Mar 2012), PT. Tempo Inti Media Tbk mengalami kerugian bersih Rp. 1,4 Milyar. Secara kumulatif pada kuartal 2 (Jan-Juni 2012), total kerugian bersih PT. Tempo Inti Media Tbk menjadi Rp. 8,5 Milyar. EMIS belum mempublikasikan data keseluruhan PT. Tempo Inti Media Tbk untuk tahun 2012,tulis Pemerhati perkembangan sosial dan politik itu di kompasiana.
Jika
melihat trend kerugian bersih yang dialami perusahaan Tempo yang terus
meningkat dari Kuartal 1 ke 2, perkiraan saya, selama tahun 2012,
perusahaan ini mengalami kerugian bersih lebih besar lagi. Apalagi
ketika saya amati saat saya berada ditoko buku selama 2 jam lebih, tidak
ada seorangpun yang berminat membeli majalah Tempo Edisi terakhir, tambahnya.
Serang PKS?
Mengomentari tulisan Muhammad Rahmad, sejumlah kompasianer menghubungkan kerugian Tempo dengan pemberitaan media itu terkait PKS.
hmm ogut jadi ngerti kenape tempo selalu jadikan PKS sbg dagangan. hanya utk dongkrak oplah. maklum kalo PKS jadi berita banyak yg nyari tulis salah seorang kompasianer.
Setuju dengan pendapat Wong Ndeso. Tempo itu suka nyerang umat Islam, termasuk menyudutkan PKS. Headlinenya provokatif, namun tak jarang yang tidak valid. Akhirnya menuai protes dan bantahan. Mungkin tempo sengaja berbuat seperti itu agar laku. Tapi ya itu, pertama orang baca, habis itu muak timpal kompasianer lainnya, cicidaini. - (dakwatuna,amz)
Serang PKS?
Mengomentari tulisan Muhammad Rahmad, sejumlah kompasianer menghubungkan kerugian Tempo dengan pemberitaan media itu terkait PKS.
hmm ogut jadi ngerti kenape tempo selalu jadikan PKS sbg dagangan. hanya utk dongkrak oplah. maklum kalo PKS jadi berita banyak yg nyari tulis salah seorang kompasianer.
Setuju dengan pendapat Wong Ndeso. Tempo itu suka nyerang umat Islam, termasuk menyudutkan PKS. Headlinenya provokatif, namun tak jarang yang tidak valid. Akhirnya menuai protes dan bantahan. Mungkin tempo sengaja berbuat seperti itu agar laku. Tapi ya itu, pertama orang baca, habis itu muak timpal kompasianer lainnya, cicidaini. - (dakwatuna,amz)
0 komentar:
Posting Komentar