Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan salah satu kunci utama
untuk bisa swasembada sapi di Indonesia, khususnya di Jawa Barat ialah
dengan melakukan pembibitan (breeding) sendiri atau di dalam negeri
tanpa harus mengimpor.
"Ke depan harus jadi perhatian kita bersama, supaya bisa swasembada pada saat ke depan satu kata kuncinya ialah pembibitan di Indonesia," kata Ahmad Heryawan, di Kota Bandung, Kamis.
Ditemui usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar Kota Bandung, Heryawan mengatakan pihaknya optimis Jawa Barat bisa melakukan pembibitan sapi sendiri tanpa harus mengimpor dari luar negeri.
"Insya Allah Jabar bisa, bisa ambil peran itu meskipun lahan rumput kita tidak terlalu luas dibandingkan dengan NTB atau Lampung," kata dia.
Menurut dia, karena keterbatasan lahan hijau untuk pembibitan sapi maka bisa menggunakan lahan insentif.
"Saya kira masih bisa dilakukan karena di Cianjur pun ada breeding dan itu tidak menggunakan lahan. Breedingnya pakai lahan dan pakan insentif, bukan pakan rumput," kata dia.
Dikatakannya, dari hasil kunjungannya ke salah satu peternakan di Cianjur tersebut pihaknya mendapatkan beberapa informasi penting yakni tentang dua hal untuk membangun ketahanan daging.
Dua hal itu, kata Heryawan, ialah pertama pengurangan impor bakala ibarengi atau dilakukan seiring sejalan dengan perkembangan breeding di Indonesia.
"Dan ketika pembibitan di Indonesia semakin bagus, maka bakalannya dilahirkan di Indonesia, maka pada saat bersamaan akan berkurang mendatangkan sapi bakalan dari luar. Itu kuncinya," kata dia (antara)
"Ke depan harus jadi perhatian kita bersama, supaya bisa swasembada pada saat ke depan satu kata kuncinya ialah pembibitan di Indonesia," kata Ahmad Heryawan, di Kota Bandung, Kamis.
Ditemui usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar Kota Bandung, Heryawan mengatakan pihaknya optimis Jawa Barat bisa melakukan pembibitan sapi sendiri tanpa harus mengimpor dari luar negeri.
"Insya Allah Jabar bisa, bisa ambil peran itu meskipun lahan rumput kita tidak terlalu luas dibandingkan dengan NTB atau Lampung," kata dia.
Menurut dia, karena keterbatasan lahan hijau untuk pembibitan sapi maka bisa menggunakan lahan insentif.
"Saya kira masih bisa dilakukan karena di Cianjur pun ada breeding dan itu tidak menggunakan lahan. Breedingnya pakai lahan dan pakan insentif, bukan pakan rumput," kata dia.
Dikatakannya, dari hasil kunjungannya ke salah satu peternakan di Cianjur tersebut pihaknya mendapatkan beberapa informasi penting yakni tentang dua hal untuk membangun ketahanan daging.
Dua hal itu, kata Heryawan, ialah pertama pengurangan impor bakala ibarengi atau dilakukan seiring sejalan dengan perkembangan breeding di Indonesia.
"Dan ketika pembibitan di Indonesia semakin bagus, maka bakalannya dilahirkan di Indonesia, maka pada saat bersamaan akan berkurang mendatangkan sapi bakalan dari luar. Itu kuncinya," kata dia (antara)
0 komentar:
Posting Komentar