Pada Kamis malam, 30 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menerima penghargaan “World Statesman Award” atau “Anugerah Negarawan
Dunia” dari The Appeal of Conscience Foundation di Hotel Pierre, New
York. SBY mendapat penghargaan atas upaya menggalang perdamaian dan
memimpin Indonesia menjadi masyarakat demokratis yang menolak
ekstremisme.
Di luar hotel, sekitar 60 orang menyambut kedatangan Presiden SBY dengan melambai-lambaikan bendera merah-putih dan bertepuk tangan sambil bersorak. Sumber Tempo menyebutkan, acara penyambutan ini tidak dilakukan dengan cuma-cuma.
"Kami diberi US$ 100 per orang," ujar seorang pemuda yang turut menyambut Presiden SBY ketika itu. Sayangnya pemuda ini menolak menyebutkan namanya. Dia juga tak mau menceritakan siapa yang menawarkan uang itu kepadanya dan bagaimana uang itu dibagikan. Pemuda itu hanya menjelaskan bahwa banyak temannya menolak tawaran itu karena kesibukan di tempat kerja masing-masing.
Selain mendapat uang, kata pemuda itu, para pendukung World Statesman Award untuk Presiden SBY juga mendapat fasilitas antar-jemput dari kediaman ke Hotel Pierre. Tapi lagi-lagi, pemuda itu tak menjelaskan berapa orang yang dijemput ke hotel mewah itu dan naik mobil apa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tenne, mengatakan kabar dukungan berbayar itu tidak benar. "Itu hanya rumor, tidak benar," kata Tenne ketika dihubungi Sabtu, 1 Juni 2013. Dia mengatakan, tidak ada perintah dari Kementerian Luar Negeri untuk mengerahkan orang Indonesia di Amerika.(tempo)
Di luar hotel, sekitar 60 orang menyambut kedatangan Presiden SBY dengan melambai-lambaikan bendera merah-putih dan bertepuk tangan sambil bersorak. Sumber Tempo menyebutkan, acara penyambutan ini tidak dilakukan dengan cuma-cuma.
"Kami diberi US$ 100 per orang," ujar seorang pemuda yang turut menyambut Presiden SBY ketika itu. Sayangnya pemuda ini menolak menyebutkan namanya. Dia juga tak mau menceritakan siapa yang menawarkan uang itu kepadanya dan bagaimana uang itu dibagikan. Pemuda itu hanya menjelaskan bahwa banyak temannya menolak tawaran itu karena kesibukan di tempat kerja masing-masing.
Selain mendapat uang, kata pemuda itu, para pendukung World Statesman Award untuk Presiden SBY juga mendapat fasilitas antar-jemput dari kediaman ke Hotel Pierre. Tapi lagi-lagi, pemuda itu tak menjelaskan berapa orang yang dijemput ke hotel mewah itu dan naik mobil apa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tenne, mengatakan kabar dukungan berbayar itu tidak benar. "Itu hanya rumor, tidak benar," kata Tenne ketika dihubungi Sabtu, 1 Juni 2013. Dia mengatakan, tidak ada perintah dari Kementerian Luar Negeri untuk mengerahkan orang Indonesia di Amerika.(tempo)
0 komentar:
Posting Komentar