Pakar komuniksi politik Tjipta Lesmana menilai Konvensi Partai
Demokrat (PD) yang akan diselenggarakan ibarat "sandiwara", lantaran
capres Pemilu Presiden 2014 dari partai berkuasa itu sudah mengerucut
kepada dua figur.
"Konvensi PD itu ibarat sandiwara untuk menunjuk calon presiden mereka yang akan maju pada pilpres mendatang. Keputusan akan sangat ditentukan oleh Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono," kata Tjipta Lesmana saat menjadi pembicara acara peluncuran "Anatomi Kepresidenan RI I-VII" di Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta, kawasan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Dia menyebutkan dua figur itu adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo.
Menurut dia, Gita Wirjawan memiliki keahlian merujuk pada tugasnya sebagai Mendag RI yang dinilai berhasil.
"Di samping itu, dia memiliki daya tarik dengan yang bisa merebut simpati publik dengan keahlian memainkan piano. Gita memiliki jiwa seni yang tinggi," kata dia.
Sementara mantan KSAD Pramono Edhie, masih menurut Tjipta, memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PD SBY. Meski sebelumnya, pihak partai membantah masuknya Pramono Edhie ke jajaran petinggi partai lantaran faktor kedekatan keluarga.
Akan tetapi, Tjipta memberikan kritik atas dua figur tersebut.
"Gita sempat studi di AS selama sekitar 10 tahun hingga Bahasa Inggrisnya bagus sekali. Tapi saya menilai jika Gita sampai jadi Presiden RI berikutnya (pengganti SBY) maka Jakarta akan condong ke Washington," kata dia.
Di lain pihak, Pramono Edhie dianggapnya kurang memiliki rekam jejak yang baik atau menorehkan prestasi yang mentereng di Indonesia terutama dalam kesehariannya sebagai figur Angkatan Darat.
"Prestasi Pramono saya pikir tidak sebaik Gita merujuk pada tugasnya masing-masing. Dengan kata lain, apabila maju sebagai capres, maka Gita yang lebih menjual (elektabilitas tinggi)," katanya.[ant](inilah)
"Konvensi PD itu ibarat sandiwara untuk menunjuk calon presiden mereka yang akan maju pada pilpres mendatang. Keputusan akan sangat ditentukan oleh Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono," kata Tjipta Lesmana saat menjadi pembicara acara peluncuran "Anatomi Kepresidenan RI I-VII" di Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta, kawasan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Dia menyebutkan dua figur itu adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo.
Menurut dia, Gita Wirjawan memiliki keahlian merujuk pada tugasnya sebagai Mendag RI yang dinilai berhasil.
"Di samping itu, dia memiliki daya tarik dengan yang bisa merebut simpati publik dengan keahlian memainkan piano. Gita memiliki jiwa seni yang tinggi," kata dia.
Sementara mantan KSAD Pramono Edhie, masih menurut Tjipta, memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PD SBY. Meski sebelumnya, pihak partai membantah masuknya Pramono Edhie ke jajaran petinggi partai lantaran faktor kedekatan keluarga.
Akan tetapi, Tjipta memberikan kritik atas dua figur tersebut.
"Gita sempat studi di AS selama sekitar 10 tahun hingga Bahasa Inggrisnya bagus sekali. Tapi saya menilai jika Gita sampai jadi Presiden RI berikutnya (pengganti SBY) maka Jakarta akan condong ke Washington," kata dia.
Di lain pihak, Pramono Edhie dianggapnya kurang memiliki rekam jejak yang baik atau menorehkan prestasi yang mentereng di Indonesia terutama dalam kesehariannya sebagai figur Angkatan Darat.
"Prestasi Pramono saya pikir tidak sebaik Gita merujuk pada tugasnya masing-masing. Dengan kata lain, apabila maju sebagai capres, maka Gita yang lebih menjual (elektabilitas tinggi)," katanya.[ant](inilah)
0 komentar:
Posting Komentar