Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd membahas tiga isu penting dalam pertemuan tertutup, Annual Leaders Meeting
(ALM), di Istana Bogor, Jumat 5 Juli 2013. Tiga isu itu adalah
peningkatan kerja sama dagang sapi dan daging sapi, penanganan
penyelundupan manusia, dan perkembangan situasi Papua.
Kerja sama perdagangan sapi dan daging sapi memang menjadi salah satu isu utama dalam pertemuan kedua pemimpin negara. Usai pertemuan dengan Kevin Rudd, Presiden SBY menyatakan, kebutuhan sapi dan daging sapi di Indonesia terus meningkat. Meski ada peningkatan produksi sapi dalam negeri, namun menurut SBY, tetap saja tak bisa memenuhi kebutuhan rakyat.
"Memasuki Ramadhan, selalu ada peningkatan kebutuhan. Dalam konteks ini, tentu saja ada peningkatan perdagangan daging sapi di Indonesia," ujar SBY dalam pidatonya.
SBY menambahkan, dua tahun lalu telah disampaikan kerangka kerja sama perdagangan dan investasi antara dua negara. Saat ini, peternakan sapi di Indonesia terus berkembang, dan Indonesia mempunyai peternakan-peternakan yang baik.
"Perusahaan-perusahaan Indonesia terus mengembangkan investasi dengan Australia. Sementara investor juga mendapatkan benefit yang real," kata dia.
Seperti dilansir oleh surat kabar The Australian edisi Rabu 3 Juli 2013, para peternak Australia berharap kepada Kevin Rudd untuk membantu menghidupkan kembali ekspor sapi mereka ke Indonesia. Adapun nilai bisnis ini mencapai lebih dari US$500 juta per tahun.
Sebelumnya, Australia menghentikan ekspor sapi potong ke Indonesia, setelah sebuah stasiun televisi menayangkan penyembelihan sapi secara kejam di tempat pemotongan hewan di Indonesia. Indonesia lantas melakukan "balasan" dengan mengurangi kuota impor sapi dari Australia. (eh)(viva)
Kerja sama perdagangan sapi dan daging sapi memang menjadi salah satu isu utama dalam pertemuan kedua pemimpin negara. Usai pertemuan dengan Kevin Rudd, Presiden SBY menyatakan, kebutuhan sapi dan daging sapi di Indonesia terus meningkat. Meski ada peningkatan produksi sapi dalam negeri, namun menurut SBY, tetap saja tak bisa memenuhi kebutuhan rakyat.
"Memasuki Ramadhan, selalu ada peningkatan kebutuhan. Dalam konteks ini, tentu saja ada peningkatan perdagangan daging sapi di Indonesia," ujar SBY dalam pidatonya.
SBY menambahkan, dua tahun lalu telah disampaikan kerangka kerja sama perdagangan dan investasi antara dua negara. Saat ini, peternakan sapi di Indonesia terus berkembang, dan Indonesia mempunyai peternakan-peternakan yang baik.
"Perusahaan-perusahaan Indonesia terus mengembangkan investasi dengan Australia. Sementara investor juga mendapatkan benefit yang real," kata dia.
Seperti dilansir oleh surat kabar The Australian edisi Rabu 3 Juli 2013, para peternak Australia berharap kepada Kevin Rudd untuk membantu menghidupkan kembali ekspor sapi mereka ke Indonesia. Adapun nilai bisnis ini mencapai lebih dari US$500 juta per tahun.
Sebelumnya, Australia menghentikan ekspor sapi potong ke Indonesia, setelah sebuah stasiun televisi menayangkan penyembelihan sapi secara kejam di tempat pemotongan hewan di Indonesia. Indonesia lantas melakukan "balasan" dengan mengurangi kuota impor sapi dari Australia. (eh)(viva)
0 komentar:
Posting Komentar