Rabu, 07 Agustus 2013

"Menteri Agama Provokatif" Tidak Pantas Menyakiti Umat Islam

Pernyataan Menteri Agama Suryadharma Ali terkait adanya secarik kertas bertuliskan ‘Kami mendengar jeritan Rohingya’ dalam insiden bom di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, disesalnya sejumlah pihak.

Menurut Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), Adi Kurniawan, steatment penemuan kertas tersebut tidak harus disampaikan ke publik karena bisa memancing kemarahan umat Budha.

"Seharusnya penemuan secarik kertas tersebut, jangan dibeberkan ke publik dahulu, karena masyarakat bisa menimpulkan masalah ini terlalu cepat terkait masalah Rohingya," kata Adi kepada wartawan, di Sekretariat GMNI, Wisma Trisakti jalan Johar Baru II No 13, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).

Dijelaskannya, secarik kertas yang disampaikan SDA tersebut, tidak memiliki korelasi sama sekali dengan aksi pengeboman di Vihara Ekayana. "Apapun terjadi di sini persoalannya berbeda negara terlalu jauh mengaitkan bom dengan Rohingnya dan tidak ada korelasinya itu," jelas dia.

Adi menjelaskan, pascainsiden ini, Hikmabudhi menyampaikan kepada segenap umat Budha untuk tidak terpancing dan menyerahkan kasus kepada pihak berwenang.

"Umat Budha juga harus evaluasi dan intropeksi diri mencari jalan keluar kemana, karena sesuai ciri umat budhis anti beradu fisik dan lebih menghindarnya," tuturnya.

Ketua Umum GMNI Twedy Noviady Ginting menyampaikan hal senada. Dia menyesalkan ucapan SDA terkait adanya secarik kertas tersebut, sebagai bentuk pernyataan provokatif.

"Dia (SDA) terlalu cepat menyampaikan steatment dan akan menimbulkan situasi yang tidak kondusif. Seharusnya sebagai pejabat negara harus berhati-hati menyampaikan perkataan bukan sebaliknya," imbuhnya.

Dia juga mengutuk perbuatan pengeboman Vihara Ekayana dan memastikan kasus ini tidak akan mengganggu kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Selain Hikmabudhi dan GMNI, turut hadir organisasi mahasiswa dari GMKI, PMKRI, dan MHDI, dalam menyikapi bom di Vihara Ekayana.
(ded)(okezone)

0 komentar:

Posting Komentar