14
Agustus adalah hari kebiadaban pengkhianatan Militer dan Polisi-polisi
Mesir. Mereka membantai demonstran Rab'ah dan Nahdah, mengusir mereka,
membakar tenda-tenda, rumah sakit darurat, korban yang ada di dalam
rumah sakit bahkan membakar masjid Rab'ah. Mereka menembaki demonstran
dengan senjata dan gas berbahaya dari gedung-gedung sekitar dan dari
atas helikopter, lalu memfitnah demonstran memiliki senjata.
Menurut sumber ٌٍRumah Sakit Darurat "Almidani" Rab'ah el Adawiyah korban yang syahid mencapai 3000 lebih, jika dikalkulasikan untuk seluruh Mesir mencapai 6000. Sementara itu yang luka-luka mencapai 15000 jiwa. Walaupun masih simpang siur tekait data ini karena kementrian Kesehatan menyampaikan data yang jauh lebih sedikit, hanya 327 terbunuh dan 2926 luka-luka. Tapi melihat kondisi Rab'ah dan Nahdah jumlah ribuan itu bukan mustahil.
"Operasi pembersihan Rab'ah telah sukses 100%" demikian headline situs media-media pro kudeta Mesir semalam. Mereka menyatakan demonstran yang ada di Rab'ah dan Nahdah adalah teroris dan apa yang dilakukan oleh polisi dan militer adalah upaya pemberantasan teroris, tanpa peduli dengan ribuan demonstran yang jatuh. Sementara kepolisian semalam mengkonfirmasi tidak melakukan kekerasan membantai demonstran dan menyatakan data bohong pada publik.
Demonstran yang berhasil mengevakuasi diri kini berkumpul ke tempat-tempat baru untuk melanjutkan demonstrasi termasuk menyelamatkan korban-korban penembakan yang masih hidup. Salah satunya adalah Masjid Al Iman, di bilangan Makram Abid yang tak tak terlalu jauh dari lokasi Rab'ah. Selain itu massa juga membuat kamp di Alfu Maskan, cukup jauh dari Rab'ah. Sementara massa-massa baru berdatangan dari berbagai penjuru guna melawan kebiadaban militer. Tapi mereka tidak membawa senjata apa-apa sehingga perlawanan tidak imbang dibanding aparat yang tak banyak tapi bersenjata.
Hari Jum'at ini mereka akan kembali turun melakukan aksi kemarahan dan menyerukan pemberontakan sipil. [sinaimesir]
Menurut sumber ٌٍRumah Sakit Darurat "Almidani" Rab'ah el Adawiyah korban yang syahid mencapai 3000 lebih, jika dikalkulasikan untuk seluruh Mesir mencapai 6000. Sementara itu yang luka-luka mencapai 15000 jiwa. Walaupun masih simpang siur tekait data ini karena kementrian Kesehatan menyampaikan data yang jauh lebih sedikit, hanya 327 terbunuh dan 2926 luka-luka. Tapi melihat kondisi Rab'ah dan Nahdah jumlah ribuan itu bukan mustahil.
"Operasi pembersihan Rab'ah telah sukses 100%" demikian headline situs media-media pro kudeta Mesir semalam. Mereka menyatakan demonstran yang ada di Rab'ah dan Nahdah adalah teroris dan apa yang dilakukan oleh polisi dan militer adalah upaya pemberantasan teroris, tanpa peduli dengan ribuan demonstran yang jatuh. Sementara kepolisian semalam mengkonfirmasi tidak melakukan kekerasan membantai demonstran dan menyatakan data bohong pada publik.
Demonstran yang berhasil mengevakuasi diri kini berkumpul ke tempat-tempat baru untuk melanjutkan demonstrasi termasuk menyelamatkan korban-korban penembakan yang masih hidup. Salah satunya adalah Masjid Al Iman, di bilangan Makram Abid yang tak tak terlalu jauh dari lokasi Rab'ah. Selain itu massa juga membuat kamp di Alfu Maskan, cukup jauh dari Rab'ah. Sementara massa-massa baru berdatangan dari berbagai penjuru guna melawan kebiadaban militer. Tapi mereka tidak membawa senjata apa-apa sehingga perlawanan tidak imbang dibanding aparat yang tak banyak tapi bersenjata.
Hari Jum'at ini mereka akan kembali turun melakukan aksi kemarahan dan menyerukan pemberontakan sipil. [sinaimesir]
0 komentar:
Posting Komentar