Minggu, 23 Juni 2013

KPK Kagak Becus Urus Century dan Hambalang Padahal Gaji Gede

KPK Letoy
Kelambanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menuntaskan skandal Century membuat masyarakat dan DPR gerah. Bahkan Pimpinan DPR mempertanyakan keterlibatan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto dalam penanganan kasus Bank Century.

KPK banyak disorot publik terkait lambannya penanganan skandal Century dan Hambalang, bahkan terkesan tidak berdaya. “Sebaiknya KPK jangan tebang pilih," kata Ketua Bidang Kaderisasi Ikatan Pemuda Riau Jakarta (IPRJ), M Muslim, Minggu (16/6/2013).
Korupsi oleh pejabat negara memang merugikan negara. Namun, yang disayangkannya, tak sedikit dari pejabat yang sudah ditetapkan sebagai tersangka namun masih berkeliaran bebas, terutama kasus Century.
"Kita tahu banyak sekali kasus korupsi. Dalam kasus Rusli Zaenal di Riau, KPK langsung menahan Rusli. Namun dalam kasus Hambalang dan Century, kenapa para koruptor yang sudah ditetapkan sebagai tersangka belum juga ditahan?," ujarnya
.
Salah satu anggota tim sembilan 9 Bank Century, Maruarar Sirait dari Fraksi PDIP, mempertanyakan kenapa KPK lamban menyelesaikan mega skandal ‘bailout’ Bank Century yang dianggap bank gagal dan berdampak sistemik. Akibatnya, mereka yang terlibat terus menerus “terpenjara” di luar penjara.
Dalam rapat Timwas Century beberapa hari lalu, keberadaan Bambang Widjajanto (BW) pun sempat menjadi perdebatan. Pasalnya Bambang pernah menjabat sebagai lawyer Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sehingga DPR khawatir ada konflik kepentingan jika Bambang ambil bagian dalam penanganan skandal Century Rp6,7 triliun yang menghebohkan itu.
"Menanyakan ke KPK tentang posisi, peran, fungsi dan kewenangan BW adalah wajar. BW itu mantan lawyer LPS," kata Anggota Timwas Century, Hendrawan Supratikno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Timwas DPR memang khawatir keberadaan Bambang dapat mengganggu independensi KPK dalam mengusut kasus yang merugikan keuangan negara sebesar Rp6,7 triliun itu. DPR meminta agar sebaiknya Bambang tidak dilibatkan terlalu jauh dalam penanganan kasus Century.
Secara informal, Sohibul Iman (Wakil Ketua DPR) sudah berkomunikasi dengan Abraham Samad, bahwa ada resistensi kalangan DPR kalau BW terlibat penanganan Centurygate. “BW itu kan pengacara LPS," tegas Hendrawan, politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.
KPK dibentuk untuk menyelesaikan masalah besar, termasuk skandal Century. Sejauh ini, KPK seolah tidak bisa bekerja menuntaskan Centurygate, dan publik mempertanyakan kredibilitas lembaga pimpinan Abraham Samad tersebut. [berbagai sumber](IN)

0 komentar:

Posting Komentar