Senin, 24 Juni 2013

Jangan Pilih Partai Yang Menyengsarakan Rakyat Lewat Kenaikan BBM

JAKARTA- Pemerintah telah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Jumat tadi malam. Kebijakan yang dinilai tidak populis ini kemudian mengundang reaksi keras dari berbagai kalangan terutama elemen mahasiswa.

"Tentu saja masyarakat yang kecewa dengan kebijakan ini, selain tentu saja memprotesnya dari sekarang, mereka juga dapat memprotesnya hingga pemilu nanti dan tidak memilih parpol yang pro dengan kenaikan harga BBM," ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti kepada Okezone, di Jakarta, Jumat (21/6/2013) malam.

Protes itu lanjut Ray, dapat dilakukan dengan tidak memilih partai yang dianggap bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Menurutnya, pemilu pada hakikatnya memang dimaksudkan untuk menghukum parpol yang dianggap abai dan lalai dalam mengemban amanah rakyat.

"Dan sebaliknya, memberi penghargaan bagi parpol yang setia pada jalur suara rakyat. Jika hak untuk menolak parpol yang abai itu dilakukan pada pemilu nanti, itu menandakan dua hal sekaligus," sambungnya.

Dua poin tersebut kata Ray, yang pertama, kedewasaan politik yang makin tumbuh. Dan kedua, mulai berfungsinya mekanisme pemilu untuk memberi hukuman kepada parpol atau sebaliknya memberi penghargaan. Namun, karena perhelatan pemilu masih setahun lagi lanjutnya, masih banyak hal yang bisa terjadi.

"Antara lain, mudahnya masyarakat kita lupa pada masa lalu dan kemudian seolah tanpa masalah malah akrab dengan apa yang sejak lama ditolak atau ditentangnya. Jadi kita lihat terus perkembangannya," tukasnya. (put) (oz)

0 komentar:

Posting Komentar